Latimeria menadoensis
Ikan dari 400 juta tahun lalu ini ditemukan di dekat pantai Malalayang, Manado.
Ikan purba jenis Coelacanth(Latimeria menadoensis) yang dikenal sebagai Ikan Raja Laut menjadi maskot Anjungan Indonesia dalam National Expo 2012 Yeosu di Korea. Ini merupakan pameran internasional kehidupan kelautan dan kehidupan masyarakat pantai.
Ikan yang dikenal telah hidup pada zaman purba, yakni 400 juta tahun lalu ini ditemukan di dekat pantai Malalayang, Manado, Sulut.
"Tahun 1998 ikan tersebut ditemukan oleh nelayan setempat, dan setelah diteliti menunjukkan ikan yang hidup di zaman purba," jelas Elshinta Suyoso Marsden, Penasehat Humas, Komunikasi dan Media Panitia National Expo 2012 Yeosu Korea di Kantor Kominfo, Senin 7 Mei 2012.
Ikan Raja Laut ini ternyata juga ditemukan di sejumlah perairan dunia. Antara lain perairan Komoro, Madagaskar, Tanzania dan Afrika Selatan.
Meski ditemui di beberapa perairan dunia, Ikan Raja Laut Indonesia tergolong spesies unik, yakni warna kulitnya coklat, berbeda dengan ikan sejenis di perairan lain. Umumnya warna ikan jenis ini berwarna kebiruan.
Ikan Raja Laut memiliki habitat di lautan dalam yakni 700 meter di bawah laut. Tapi kadang-kadang ikan ini juga muncul di kedalaman 200 meter.
Coelacanth diusung menjadi logo Anjungan Indonesia dalam expo itu mengingat sesuai dengan tema expo: Wonderful Indonesia: Sustaining Tropical Biodiversity.
"Jadi ikan purba tersebut sesuai dengan spirit tema expo, yakni sesuatu yang masih terjaga sampai saat ini," jelasnya.
Fisik ikan purba sebelumnya sudah dianggap punah, karena tidak ditemukan lagi dalam 80 tahun di perairan laut, sampai ditemukan di perairan Komoro, Madagaskar, Tanzania dan Afrika Selatan.
Expo khusus ini berlangsung di kota Pelabuhan Yeosun Korea Selatan selama tiga bulan, dari 12 Mei sampai 12 Agustus 2012. Pameran ini juga menampilkan teknologi, hasil perikanan maupun kerjasama teknologi kelautan Indonesia.
Ikan yang dikenal telah hidup pada zaman purba, yakni 400 juta tahun lalu ini ditemukan di dekat pantai Malalayang, Manado, Sulut.
"Tahun 1998 ikan tersebut ditemukan oleh nelayan setempat, dan setelah diteliti menunjukkan ikan yang hidup di zaman purba," jelas Elshinta Suyoso Marsden, Penasehat Humas, Komunikasi dan Media Panitia National Expo 2012 Yeosu Korea di Kantor Kominfo, Senin 7 Mei 2012.
Ikan Raja Laut ini ternyata juga ditemukan di sejumlah perairan dunia. Antara lain perairan Komoro, Madagaskar, Tanzania dan Afrika Selatan.
Meski ditemui di beberapa perairan dunia, Ikan Raja Laut Indonesia tergolong spesies unik, yakni warna kulitnya coklat, berbeda dengan ikan sejenis di perairan lain. Umumnya warna ikan jenis ini berwarna kebiruan.
Ikan Raja Laut memiliki habitat di lautan dalam yakni 700 meter di bawah laut. Tapi kadang-kadang ikan ini juga muncul di kedalaman 200 meter.
Coelacanth diusung menjadi logo Anjungan Indonesia dalam expo itu mengingat sesuai dengan tema expo: Wonderful Indonesia: Sustaining Tropical Biodiversity.
"Jadi ikan purba tersebut sesuai dengan spirit tema expo, yakni sesuatu yang masih terjaga sampai saat ini," jelasnya.
Fisik ikan purba sebelumnya sudah dianggap punah, karena tidak ditemukan lagi dalam 80 tahun di perairan laut, sampai ditemukan di perairan Komoro, Madagaskar, Tanzania dan Afrika Selatan.
Expo khusus ini berlangsung di kota Pelabuhan Yeosun Korea Selatan selama tiga bulan, dari 12 Mei sampai 12 Agustus 2012. Pameran ini juga menampilkan teknologi, hasil perikanan maupun kerjasama teknologi kelautan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar