Kamis, 31 Mei 2012

Boneka Mirip pocongkkk Penolak Hujan (PIC)



Langsung aja ini dia Boneka Mirip pocongkkkkkkk yang bisa nolak hujan, walaupun bentuknya imut tapi memiliki kisah asal - usul sejarah yang kelam gan ( jangan lupa dibaca bagian sejarahnya ya). Boneka ini berasal dari Jepang dan nama kerennyaTeru Teru Bozu.

Cara make' nee boneka tinggal dibikin aja dari kain putih ( Kafan juga boleh), kasih pita dan tali, kasih muka tersenyum ya ( jangan yang cemberut soalnya efeknya berbeda), trus pasang di jendela atau pohon sambil nyanyiin mantra lagunya...

WARNING : pas waktu masang jangan sendirian ya, pasang dipagi sore atau malam hari untuk mengharap hari esok cerah, nyanyiin lagunya juga yang bener, coba agan berhasil apa gak...

Nee gan gambar - gambarnya mungkin bisa dilihat biar agan dan aganwati kalo mau bikin biar mirip ama aslinya...

Gambar Teru Teru Bozu:





Sejarah

Untuk mencegah hujan, orang-orang Jepang membuat boneka teru teru bozu (てるてる坊主). "Teru" dalam bahasa jepang menggambarkan cahaya matahari, sedangkan "bozu" berarti biksu, mengarah ke kepala botak teru teru bozu. Boneka kecil yang terbuat dari selembar kain putih atau kertas tissue ini dipercaya bisa menangkal hujan. Anak-anak biasanya menggantungnya sehari sebelum piknik sekolah, untuk meminta hari yang cerah esok.Kalau kita menggantung teru teru bozu terbalik (dengan kepala di bawah), itu artinya kita meminta turunnya hujan. Teru Teru bōzu menjadi populer selama periode Edo di kalangan penduduk kota, yang anak-anaknya membuat mereka sehari sebelum cuaca yang baik dikehendaki dan menyanyikan lagunya yang lumayan serem karena sejarahnya yang kelam sesuai lagu Warabe Uta.

Lagu, ditulis oleh Kyoson Asahara dan disusun oleh Shinpei Nakayama, dirilis pada 1921. Seperti banyak sajak kanak-kanak, lagu ini dikabarkan memiliki sejarah yang lebih kelam. Ini diduga berasal dari sebuah kisah tentang seorang biksu yang berjanji kepada petani untuk menghentikan hujan dan membawa cuaca cerah selama periode berkepanjangan musim hujan yang merusak tanaman.

Ketika biarawan gagal untuk membawa sinar matahari, ia dihukum mati dengan digantung dan dipenggal. Itu dulu kisah lama atau rumor yang menyebar pada masa itu, namun saat ini upaya untuk memperbaiki citra boneka diberi pandangan baru dalam arti nama bonekanya. Hal ini lebih mungkin bahwa "bōzu" dalam menunjuk rahib Buddha yang sebenarnya, tetapi bulat, botak rahib-seperti kepala boneka, dan "Teru Teru" bercanda merujuk pada efek cahaya matahari terpantul sebuah botak.


Videonya :







Teks Lagu Warabe Uta:

Warabe Uta

Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Itsuka no yume no sora no yō ni
Haretara kin no suzu ageyo

Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Watashi no negai wo kiita nara
Amai o-sake wo tanto nomasho

Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Moshi mo kumotte naitetara
Sonata no kubi wo chon to kiru zo



traslation:

Teru-teru-bozu, teru bozu
Do make tomorrow a sunny day
Like the sky in a dream sometime
If it’s sunny I’ll give you a golden bell
--
Teru-teru-bozu, teru bozu
Do make tomorrow a sunny day
If you make my wish come true
We’ll drink lots of sweet booze
--
Teru-teru-bozu, teru bozu
Do make tomorrow a sunny day
but if it’s cloudy and I find you crying
Then I shall chop your head off






Tidak ada komentar:

Posting Komentar