Saat atau menjelang menopause, wanita akan mengalami beberapa perubahan dalam tubuhnya yang bisa memengaruhi kehidupan seksual. Rata-rata, wanita akan kehilangan gairah seksual, susah mendapatkan orgasme atau kepercayaan diri akan tubuhnya menurun drastis.
Seperti dikutip dari Womansday, ada enam perubahan seksual yang akan dialami wanita saat menopause dan tips bagaimana mengatasinya.
1. Memerlukan Lebih Banyak Lubrikan
Saat memasuki masa menopause, Miss V akan kering dan itu bisa terjadi pada hampir semua wanita. Ahli seks dan penulis 'The Complete Idiot's Guide to Amazing Sex' Sari Locker menyarankan, untuk seks yang lebih nyaman dan sehat setelah menopause, lubrikasi adalah kuncinya.
"Lubrikan, terutama yang berbahan dasar air bisa membuat hubungan seks lebih nyaman karena Miss V jadi terasa halus dan licin, tanpa rasa lengket," terang Sari.
2. Percaya Diri Menurun
Berbagai perubahan yang terjadi menjelang menopause bukan hanya dari fisik, tapi juga mental. Menopause bisa mengubah cara wanita berpikir tentang bentuk tubuh dan seksualitas mereka, sehingga memengaruhi kepercayaan diri.
"Cara mengatasinya, cobalah dari hal-hal kecil, seperti memutar musik bertema sensual untuk meningkatkan kepercayaan diri seksual Anda," ujar Elizabeth Boskey, PhD, MPH, CHES, pakar seksual dari situs About.com.
3. Risiko Terkena Penyakit Kelamin Menular
"Banyak wanita menopause yang tidak menyadari bahwa mereka masih berisiko tertular HIV, hepatitis atau penyakit kelamin menular lainnya. Karena tidak perlu lagi khawatir dengan kehamilan, mereka cenderung mengenyampingkan penggunaan kondom," ujar Elizabeth.
Ancaman penyakit kelamin menular akan selalu ada baik pada wanita muda maupun paruh baya. Menurut Elizabeth, kebiasaan tidak menggunakan kondom bisa meningkatkan penularan HIV pada wanita di atas usia 50.
4. Diperlukan Usaha Lebih Keras untuk Mencapai Orgasme
"Saat menopause, wanita mungkin perlu berusaha lebih keras hanya untuk mendapatkan satu atau dua kali orgasme," ujar Dorree Lynn, PhD, psikolog dan pengajar seks untuk American Association of Retired Persons di Washington, DC.
Meski begitu, jangan sampai Anda merasa rendah diri. Anda tidak bisa membandingkan kualitas seksual di usia 20 dan 50 tahun. Cintailah setiap aspek dalam diri Anda, dan lihat pengalaman secara lebih luas.
5. Gairah Seksual Tidak Stabil
Gejala menopause bisa berbeda pada tiap wanita. Beberapa mungkin akan mengalami penurunan gairah seks, sementara lainnya justru meningkat. Untuk tetap mempertahankan gairah seksual, Dr. Dorree menyarankan untuk mencoba hal-hal baru, mengganti pola pikir bahwa Anda dan suami masih bisa menumbuhkan keintiman di usia senja.
6. Kebutuhan Lebih Intim dengan Suami Meningkat
Menurut Dr. Dorree, setelah menopause, wanita masih menginginkan seks namun dengan keintiman yang lebih. Untuk itu, foreplay sangat penting dibandingkan penetrasi seks itu sendiri. Ciuman di pagi hari, tepukan lembut di bokong, berpegangan tangan dan bisikan manis di telinga akan membuat wanita merasa bahagia dan disayang.
"Cara ini bisa meningkatkan hasrat seksual karena kedua pasangan menyediakan banyak waktu dan perhatian untuk menikmati pengalaman seksual mereka secara optimal," kata Dr. Dorree.
Seperti dikutip dari Womansday, ada enam perubahan seksual yang akan dialami wanita saat menopause dan tips bagaimana mengatasinya.
1. Memerlukan Lebih Banyak Lubrikan
Saat memasuki masa menopause, Miss V akan kering dan itu bisa terjadi pada hampir semua wanita. Ahli seks dan penulis 'The Complete Idiot's Guide to Amazing Sex' Sari Locker menyarankan, untuk seks yang lebih nyaman dan sehat setelah menopause, lubrikasi adalah kuncinya.
"Lubrikan, terutama yang berbahan dasar air bisa membuat hubungan seks lebih nyaman karena Miss V jadi terasa halus dan licin, tanpa rasa lengket," terang Sari.
2. Percaya Diri Menurun
Berbagai perubahan yang terjadi menjelang menopause bukan hanya dari fisik, tapi juga mental. Menopause bisa mengubah cara wanita berpikir tentang bentuk tubuh dan seksualitas mereka, sehingga memengaruhi kepercayaan diri.
"Cara mengatasinya, cobalah dari hal-hal kecil, seperti memutar musik bertema sensual untuk meningkatkan kepercayaan diri seksual Anda," ujar Elizabeth Boskey, PhD, MPH, CHES, pakar seksual dari situs About.com.
3. Risiko Terkena Penyakit Kelamin Menular
"Banyak wanita menopause yang tidak menyadari bahwa mereka masih berisiko tertular HIV, hepatitis atau penyakit kelamin menular lainnya. Karena tidak perlu lagi khawatir dengan kehamilan, mereka cenderung mengenyampingkan penggunaan kondom," ujar Elizabeth.
Ancaman penyakit kelamin menular akan selalu ada baik pada wanita muda maupun paruh baya. Menurut Elizabeth, kebiasaan tidak menggunakan kondom bisa meningkatkan penularan HIV pada wanita di atas usia 50.
4. Diperlukan Usaha Lebih Keras untuk Mencapai Orgasme
"Saat menopause, wanita mungkin perlu berusaha lebih keras hanya untuk mendapatkan satu atau dua kali orgasme," ujar Dorree Lynn, PhD, psikolog dan pengajar seks untuk American Association of Retired Persons di Washington, DC.
Meski begitu, jangan sampai Anda merasa rendah diri. Anda tidak bisa membandingkan kualitas seksual di usia 20 dan 50 tahun. Cintailah setiap aspek dalam diri Anda, dan lihat pengalaman secara lebih luas.
5. Gairah Seksual Tidak Stabil
Gejala menopause bisa berbeda pada tiap wanita. Beberapa mungkin akan mengalami penurunan gairah seks, sementara lainnya justru meningkat. Untuk tetap mempertahankan gairah seksual, Dr. Dorree menyarankan untuk mencoba hal-hal baru, mengganti pola pikir bahwa Anda dan suami masih bisa menumbuhkan keintiman di usia senja.
6. Kebutuhan Lebih Intim dengan Suami Meningkat
Menurut Dr. Dorree, setelah menopause, wanita masih menginginkan seks namun dengan keintiman yang lebih. Untuk itu, foreplay sangat penting dibandingkan penetrasi seks itu sendiri. Ciuman di pagi hari, tepukan lembut di bokong, berpegangan tangan dan bisikan manis di telinga akan membuat wanita merasa bahagia dan disayang.
"Cara ini bisa meningkatkan hasrat seksual karena kedua pasangan menyediakan banyak waktu dan perhatian untuk menikmati pengalaman seksual mereka secara optimal," kata Dr. Dorree.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar