Di penghujung tahun 2012, media olahraga ternama dunia, ESPN merilis 10 pemain terbaik di Asia. Yang menarik, di tengah kondisi carut marut sepakbola nasional, nama Bambang Pamungkas masuk dalam daftar dengan menempati posisi ke-5. Selain Bepe, ada 2 nama pemain Asia Tenggara lainnya yang masuk Berikut:10 Pemain Sepakbola Terbaik di Asia Versi ESPN
10. Ali Al Habsi (Oman dan Wigan)
Al Habsi mungkin adalah kiper terbaik Asia untuk saat ini. Fakta bahwa dirinya bermain gemilang di Liga Inggris menambah poin positif dari kiper Wigan Athletic ini. Dengan kepiawaian di bawah mistar gawang, Al Habsi juga mampu menjaga peluang Oman untuk dapat lolos ke putaran final Piala Dunia
9. Rozaimi Rahman (Malaysia dan Harimau Mud
Rozaimi tampil perdana bersama Timnas Malaysia saat melawan Chelsea dan mampu menarik perhatian staf pelatih The Blues. Pemain berusia 20 tahun ini kemudian sukses membukukan 10 gol saat Piala Asia U-22. Menurut penilaian ESPN, Rozaimi adalah tipikal pemain lengkap yang menjadi tumpuan masa depan sepakbola Malaysia.
8. Amjad Radhi (Irak dan Arbil)Jika tidak dipengaruhi faktor politik dan situasi tidak kondusif di Irak, nama Amjad Radhi tentu akan lebih tersohor bersama Timnas Irak. Pemain berusia 22 tahun ini juga cemerlang saat membawa Arbil ke final Piala AFC. Meski kalah dari Al Kuwait di partai final, Amjad menjadi top skor di ajang tersebut.
7. Teerasil Dangda (Thailand dan Muangthong Unite
2012 Tahun yang menyenangkan bagi Teerasil Dangda dengan berhasil meraih beragam gelar individu baik domestik dan regional. Dangda dinobatkan sebagai top skor di Piala AFF 2012 dengan torehan 5 gol. Sementara di pentas domestik nama Dangda sudah terlebih dahulu meroket saat menjadi top skor Liga Thailand. Tak hanya itu, koleksi 24 gol dalam semusim berhasil membawa Muangthong United meraih trofi Liga Thailand.
6. Yuto Nagatomo (Jepang dan Inter)
Dengan bermain reguler di klub sekelas Inter Milan jelas menjadi bukti sahih akan kualitas Yuto Nagatomo. Stamina yang menjadi andalan utama untuk Nagatomo menjadi bek sayap eksplosif yang menjadi andalan klub. Nagatomo juga berhasil mereplika penampilan apik selama membela klub di Timnas Jepang. Contohnya ketika Jepang berhasil mengalahkan Prancis dengan skor tipis 1-0 bulan Oktober silam.
5. Bambang Pamungkas (Indonesia dan Persija)
Sosok Bambang Pamungkas sudah menjadi icon dari sepakbola Indonesia.
Tak berlebihan rasanya jika ESPN menempatkan striker Persija Jakarta ini di urutan ke-5.
Tak hanya mencetak 16 gol untuk Persija, Bepe -panggilan akrab Bambang Pamungkas- juga menunjukkan rasa patriotisme yang tinggi. Di tengah carut-marut sepakbola nasional akibat dualisme organisasi, Bepe dengan segala konsekuensinya bergabung bersama timnas. Meski pada saat itu, klubnya tidak mengizinkannya bergabung bahkan mengancam akan memberikan sanksi.
4. Lee Keun-ho (Korsel dan Ulsan Horangi)
Tak ada perlu diragukan lagi jika mendengar nama pemain terbaik AFC, Lee Keun-ho. Penampilan striker Ulsan Horang-I ini memang terbilang biasa di Piala Champions Asia 2012, ia juga tidak mencetak gol sebanyak Rafinha dan tidak mempunyai pesona seperti yang dimiliki kapten Kwak Tae-hwi. Tetapi Lee mampu konsisten menjaga permainannya di level atas, terutama ketika laga tandang melawan Al Hilal dan Bunyodkor.
3. Koo Ja-cheol (Korsel dan FC Augsburg)
Penampilan gemilang Koo Ja-cheol bersama dengan Timnas Korea dan bersama klubnya FC Augsburg di Bundesliga membuat namanya nangkring di posisi ke-3. Penampilan cemerlang gelandang muda ini juga diperlihatkan ketika memimpin negaranya meraih medali perunggu di Olimpiade 2012. Prestasi tertinggi yang pernah diraih negara Asia sepanjang sejarah Olimpiade cabang sepakbola.
2. Shinji Kagawa (Jepang dan Man United)
Penampilan cemerlang bersama Borussia Dortmund untuk mempertahankan gelar membuat klub papan atas Eropa, Manchester United kepincut untuk meminang Shinji Kagawa.
Tak butuh waktu lama untuk Kagawa nyetel di Old Trafford, pemain asal Jepang ini langsung mampu menarik perhatian fans. Hal ini sekaligus menepis anggapan jika pemain Jepang tak mampu beradaptasi dengan baik kala bermain di Liga Premier Inggris. Meski begitu, penampilan Kagawa di timnas tidak secemerlang di level klub akibat seringnya dibekap cedera saat laga internasional.
1. Omar Abdulrahman (UAE dan Al Ain)Tak butuh waktu lama untuk Kagawa nyetel di Old Trafford, pemain asal Jepang ini langsung mampu menarik perhatian fans. Hal ini sekaligus menepis anggapan jika pemain Jepang tak mampu beradaptasi dengan baik kala bermain di Liga Premier Inggris. Meski begitu, penampilan Kagawa di timnas tidak secemerlang di level klub akibat seringnya dibekap cedera saat laga internasional.
Gaung nama Omar Abdulrahman mulai mendunia semenjak tampil apik di Olimpiade London. Kontrol bola, teknik serta skill yang dimiliki pemain berusia 21 tahun ini kerap mengundang decak kagum dari beberapa klub Eropa.
Usai membawa Al Ain meraih gelar kompetisi UAE, Manchester City yang tertarik untuk merekrut mengundangnya berlatih bersama.
Namun dengan bijak Abdulrahman menolak pindah ke Liga Premier karena untuk sementara ingin mematangkan karir di Liga Domestik.
Jika konsisten mempertahankan performa, bukan tak mungkin Abdulrahman akan tumbuh menjadi pemain besar. Yang sedikit mengkhawatirkan adalah di usianya yang masih muda, lututnya sering dibekap cedera.
Usai membawa Al Ain meraih gelar kompetisi UAE, Manchester City yang tertarik untuk merekrut mengundangnya berlatih bersama.
Namun dengan bijak Abdulrahman menolak pindah ke Liga Premier karena untuk sementara ingin mematangkan karir di Liga Domestik.
Jika konsisten mempertahankan performa, bukan tak mungkin Abdulrahman akan tumbuh menjadi pemain besar. Yang sedikit mengkhawatirkan adalah di usianya yang masih muda, lututnya sering dibekap cedera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar