Selasa, 06 Desember 2011

Mengemudi Cepat dan Aman ala Honda


Tes menggunakan Honda All New Jazz S manual tanpa modifikasi apapun

Anda mungkin sudah biasa mengemudikan mobil di jalan raya. Tapi, sadarkah Anda ketika laju mobil berada di atas 60 km/jam, tentu saja menuntut keahlian lebih dan tidak semua pengemudi bisa melakukannya dengan baik.

Makin meningkatnya kecepatan, otomatis memerlukan kewaspadaan lebih serta kemampuan untuk menaklukan kondisi apapun termasuk ketika mobil menjadi liar. Perlu diingat, tidak semua kondisi jalan memungkinkan untuk ngebut. Jalan bebas hambatan juga bukan sarana tepat untuk memacu adrenalin atau menguji nyali. Karena masih ada pengguna jalan lain di sekitar yang memiliki perangai variatif.

Nah, area tepat buat menguji nyali dan kemampuan Anda mengemudi adalah sirkuit. Secara struktur dan lingkungan, semua yang terlibat di dalamnya memiliki tujuan sama dan tentunya punya bekal serupa. Ada sedikit tips yang diberikan Honda Prospect Motor untuk berkendara cepat dan aman di sirkuit yang dikemas dalam acara "Honda Jazz Racing Experience" di sirkuit Sentul, Citeureup, Bogor, beberapa waktu lalu.

Berikut beberapa metode yang disampaikan Alvin Bahar, pebalap Honda Fastron Racing Team sebagai instruktur saat itu. Ada beberapa metode di bawah ini bisa diaplikasikan saat berkendara di jalan raya.

1. Kondisi mobil
Sudah menjadi syarat utama sebelum mengemudi, pastikan kondisi mobil prima. Terpenting lagi, pastikan sistem pengereman bekerja dengan baik. Begitu pula dengan kondisi ban, terutama kembangannya. Komponen ini merupakan sarana penghasil traksi guna terciptanya stabilitas yang baik.

2. Posisi duduk
Paling ideal, kala jari tangan memegang kemudi (dengan posisi jam 10:10), posisi lengan membentuk siku-siku. Tidak boleh lurus atau lengan atas dan bawah berdekatan. Sebagai patokan, saat tubuh bersandar pada jok pastikan tangan Anda mampu meraih ujung panel dasbor di belakang setir.

3.Putar kemudi
Jangan sekali-sekali memutar kemudi dengan menarik kemudi dari sisi dalam. Trus, hindari kedua lengan bawah sampai bersentuhan karena mempengaruhi reflek ketika terjadi sesuatu. Lakukan gerak estafet (tarik-dorong) antara kedua tangan sehingga tidak overlap di wilayah masing-masing.

3. Racing line
Guna mendapatkan waktu yang cepat saat menikung sebaiknya meminimalisasi efek belokan. Caranya, membentuk belokan seperti kurva dengan mengambil sisi luar, menekuk di bagian dalam tikungan dan keluar mengarah bagian luar lintasan (out-in-out). Hal ini mampu mereduksi efek gesekan berlebih antara ban dan aspal yang dapat mengurangi catatan waktu.

4. Pengereman dan pergantian gigi
Usahakan pengereman dilakukan sebelum Anda manuver. Tentukan pula jarak pengereman yang tepat. Terlalu dekat tidak berarti baik karena malah bisa membuat aksi manuver menjadi sulit dan kurang sempurna. Pergantian gigi juga sebisa mungkin saat posisi stir lurus dan grip ban dalam kondisi terbaik agar tidak kehilangan traksi.

Ada beberapa gejala negatif yang patut diperhatikan karena bisa mengganggu stabilitas dan berakibat menjadi liar.

1. Understeer
Saat menikung terjadi kondisi seolah mobil tidak mau belok dan cenderung lurus. Antisipasinya, kurangi kecepatan dan putar setir kearah yang benar dengan smooth.

2. Oversteer
Kondisi di mana bagian belakang ingin melintir dan balik arah. Solusinya, counter stir sedikit saja ke arah berlawanan dan kembalikan lagi ke arah tujuan semula sambil menyesuaikan kecepatan (akselerasi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar