Spesies baru kecoa yang ditemukan oleh Mike Picker, pakar zoologi dari Universitas Cape Town, memiliki keunikan. Spesies ini mampu bergerak dengan meloncat. Karenanya, disebut kecoa loncat.
Penemuan spesies ini dipublikasikan di Royal Society Biology Letters bulan ini. Nama Latin spesies itu adalah Saltoblattella montistabularis, ukurannya sekitar 8 mm.
Keahlian meloncat yang dimiliki spesies ini belum pernah dijumpai pada 4.000 jenis kecoa yang ada. Ilmuwan melakukan observasi dengan kamera untuk mengetahui bagaimana kecoa ini meloncat.
Berdasarkan observasi, diketahui bahwa kecoa ini mampu meloncat karena dukungan kaki belakang. Awalnya, kaki belakang dipakai ancang-ancang mengumpulkan energi. Seketika, energi dilepaskan dan kecoa pun meloncat.
Picker menuliskan di jurnal bahwa kecoa ini bisa melompat hingga jarak 50 kali panjang badannya. Kecepatan awal saat meloncat adalah 2,1 meter per detik dan percepatannya mencapai 23 gravitasi.
Sebagai perbandingan, manusia rata-rata hanya bisa meloncat 2 kali tinggi badannya. Percepatannya juga jauh lebih rendah, hanya 5 gravitasi.
Seperti dikutip Discovery, Selasa (6/12/2011), Picker mengatakan, "Meloncat menjadi porsi besar dari gerakan kecoa loncat ini, membuat mereka bergerak dengan cepat dan tangkas di antara rumput dan batang tanaman yang menyangga bunga." Kecoa loncat berbagi habitat dengan belalang.
Penemuan spesies ini dipublikasikan di Royal Society Biology Letters bulan ini. Nama Latin spesies itu adalah Saltoblattella montistabularis, ukurannya sekitar 8 mm.
Keahlian meloncat yang dimiliki spesies ini belum pernah dijumpai pada 4.000 jenis kecoa yang ada. Ilmuwan melakukan observasi dengan kamera untuk mengetahui bagaimana kecoa ini meloncat.
Berdasarkan observasi, diketahui bahwa kecoa ini mampu meloncat karena dukungan kaki belakang. Awalnya, kaki belakang dipakai ancang-ancang mengumpulkan energi. Seketika, energi dilepaskan dan kecoa pun meloncat.
Picker menuliskan di jurnal bahwa kecoa ini bisa melompat hingga jarak 50 kali panjang badannya. Kecepatan awal saat meloncat adalah 2,1 meter per detik dan percepatannya mencapai 23 gravitasi.
Sebagai perbandingan, manusia rata-rata hanya bisa meloncat 2 kali tinggi badannya. Percepatannya juga jauh lebih rendah, hanya 5 gravitasi.
Seperti dikutip Discovery, Selasa (6/12/2011), Picker mengatakan, "Meloncat menjadi porsi besar dari gerakan kecoa loncat ini, membuat mereka bergerak dengan cepat dan tangkas di antara rumput dan batang tanaman yang menyangga bunga." Kecoa loncat berbagi habitat dengan belalang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar