Sondang Hutagalung saat tergabung dalam Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan aksi teatrikal di depan Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan dan dilanjutkan ke Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/5/2011). Pengunjuk rasa mendesak penyelesaikan semua kasus-kasus Pelanggaran HAM berat dengan segera bertepatan dengan 13 Tahun Peristiwa Trisakti.
Sondang Hutagalung lama menghilang sebelum melakukan aksi bakar diri di depan Istana Merdeka, Rabu (7/12/2011) sore. Sebelum aksi itu, ia sempat menitipkan pesan yang sulit dipahami teman-temannya.
Sondang meminta rekannya, Dharma Silalahi, melanjutkan perjuangannya di Himpunan Advokasi dan Studi Marhaenis Muda untuk Rakyat Bangsa Indonesia (Hammurabi). "Brother, w ti2p HAMmurabi sama lo," demikian bunyi pesan terakhir Sondang yang diterima Dharma pada Jumat 2 Desember 2011.
Pesan itulah yang ditunjukkan Dharma kepada wartawan saat pemakaman almarhum Sondang di TPU Pondok Kelapa, Minggu (11/12/2011). Pesan serupa tiga kali dikirimkan almarhum ke Dharma, yang membuat sahabatnya kebingungan menebak maksudnya. Dharma heran karena sudah sebulan teman-teman dekatnya kehilangan kontak dari Ketua Hammurabi ini.
"Terakhir cuma teman kami Shiro yang ketemuan karena diajak nonton di bioskop sama Sondang sekitar tanggal 20 (November)," kata Dharma.
Saat diminta menilai kepribadian Sondang, Dharma menjelaskan, rekannya yang aktif dalam kegiatan pembelaan hak asasi manusia ini tergolong pria lembut. Sondang, kata Dharma, adalah pribadi yang selalu menolak bentuk-bentuk kekerasan dan mengedepankan segi kemanusiaan.
Sosok Sondang itulah yang membuat mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bung Karno (UBK) angkatan 2008 ini mudah tersentuh saat berjumpa korban-korban pelanggaran HAM. Ia pun kerap terlihat termenung lantaran langkah-langkah pembelaan HAM yang dilakukannya bersama rekan-rekannya tak kunjung membuahkan hasil.
"Kami akan teruskan, akan buktikan kata-kata dia," kata Dharma lirih. Ia berjanji perjuangan Sondang pasti akan dilanjutkan oleh semua sahabatnya.
Akibat luka bakar serius yang dialaminya, Sondang meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Sabtu (10/12/2011) petang. Siang ini ia dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Tampak hadir di lokasi pemakaman Budiman Sujatmiko, anggota DPR RI yang juga mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik, dan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Harris Azhar.
Sumber
Pesan itulah yang ditunjukkan Dharma kepada wartawan saat pemakaman almarhum Sondang di TPU Pondok Kelapa, Minggu (11/12/2011). Pesan serupa tiga kali dikirimkan almarhum ke Dharma, yang membuat sahabatnya kebingungan menebak maksudnya. Dharma heran karena sudah sebulan teman-teman dekatnya kehilangan kontak dari Ketua Hammurabi ini.
"Terakhir cuma teman kami Shiro yang ketemuan karena diajak nonton di bioskop sama Sondang sekitar tanggal 20 (November)," kata Dharma.
Saat diminta menilai kepribadian Sondang, Dharma menjelaskan, rekannya yang aktif dalam kegiatan pembelaan hak asasi manusia ini tergolong pria lembut. Sondang, kata Dharma, adalah pribadi yang selalu menolak bentuk-bentuk kekerasan dan mengedepankan segi kemanusiaan.
Sosok Sondang itulah yang membuat mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bung Karno (UBK) angkatan 2008 ini mudah tersentuh saat berjumpa korban-korban pelanggaran HAM. Ia pun kerap terlihat termenung lantaran langkah-langkah pembelaan HAM yang dilakukannya bersama rekan-rekannya tak kunjung membuahkan hasil.
"Kami akan teruskan, akan buktikan kata-kata dia," kata Dharma lirih. Ia berjanji perjuangan Sondang pasti akan dilanjutkan oleh semua sahabatnya.
Akibat luka bakar serius yang dialaminya, Sondang meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Sabtu (10/12/2011) petang. Siang ini ia dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Tampak hadir di lokasi pemakaman Budiman Sujatmiko, anggota DPR RI yang juga mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik, dan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Harris Azhar.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar