Selasa, 06 Desember 2011

5 Game Terlarang Karena Alasan Politis


Cover dari game-game yang pernah dilarang dengan alasan politis.


Lebih sering sebuah game mendapat larangan beredar karena kontennya yang dianggap keterlaluan. Baik dari sisi kekerasan yang terlalu sadis atau dari sisi terlalu menjurus ke pornografi.

Namun ada juga game yang dilarang dengan alasan politis. Seperti yang dilakukan Iran terhadap game Battlefield 3 yang menampilkan adegan pertempuran di kota Tehran, ibukota Iran.

Berikut adalah 5 judul game yang dilarang dengan alasan berbau politis, selain Battlefield 3, yang dipilih Kompas.com dari berbagai sumber:

Command & Conquer Generals: Game ini dilarang oleh pemerintah China karena dianggap mencoreng citra negara itu dan tentaranya. Padahal game ini menampilkan China sebagai salah satu jagoan.

Call of Duty 4: Modern Warfare: Game ini dilarang di Arab Saudi karena menampilkan kekejaman dan kekerasan pada tentara Arab. Lokasi dalam game juga dianggap mirip dengan Riyadh.

Fallout 3: Game ini tak beredar di India karena menampilkan Brahmin, sapi yang mengalami mutasi sehingga kepalanya dua. Sapi adalah binatang suci di India. Sedangkan Brahmin adalah sebutan bagi kaum cerdik-cendekia.

Di Jepang, game ini mengalami sensor karena adanya senjata bernama Fat Man. Ini adalah nama yang sama dengan bom atom yang menghantam Nagasaki.

Tom Clancy's Ghost Recon Advanced Warfighter 2: Game ini dilarang beredar hanya di satu wilayah di Meksiko, tepatnya di negara bagian Chihuahua. Ini karena dalam game, kota Chihuahua dan Ciudad Juarez digambarkan sebagai tempat pemberontak Meksiko.

Mass Effect 2: Game ini dilarang beredar di Uni Emirat Arab dan sempat dilarang juga di Singapura. Gara-garanya, terdapat opsi untuk menjalin hubungan asmara antara karakter sesama jenis (homoseksual) dan antar spesies.

Selain judul-judul game di atas, masih ada berbagai game yang dilarang (atau sempat dilarang) dengan alasan politis. Patut disebut juga bahwa game apapun yang menampilkan simbol Nazi akan dilarang beredar di Jerman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar